Jakarta, BeritaNiasCom - Masyarakat Nias yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi (Jabodetabek) menggalang dukungan dalam bentuk pengumpulan dana
guna mendukung warga Nias di Tolang Jae, Kecamatan Maninggi Sayur,
Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sampai saat ini. Mereka sebagian berada di pengungsian dan sebagian
bersembunyi di hutan pasca pengusiran bahkan pembakaran rumah-rumah
mereka oleh warga setempat beberapa waktu lalu.
Penggalangan dana itu dilakukan bersamaan dengan perayaan Natal 2013
dan Tahun Baru 2014 bersama di Jakarta pada Sabtu (18/1/2014).
Pengumpulan dukungan finansial dilakukan bersamaan dengan pengumpulan
persembahan. Kantong persembahan khusus disiapkan untuk dukungan
tersebut.
Selain itu, penyaluran dukungan dana juga difasilitasi oleh DPP
Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (Himni) yang telah membentuk Tim
Adhoc untuk mengupayakan penggalangan bantuan darurat dan advokasi bagi
mereka.
Bagi yang ingin membantu, bisa mengirimkannya melalui rekening BNI
dengan nomor rekening 031-358-8474 atas nama Himpunan Masyarakat Nias
Indonesia (Himni).
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi Tim Adhock DPP Himni pada nomor kontak sebagai berikut:
- Saroziduhu Zebua (Ketua): 081282886977
- Herlina Gea (Sekretaris): 08128048293
- Benni Advis Daeli (Bendahara): 08128060379.
- Tobias Duha (Bidang Humas): 081286321777
- Suparman Daeli (Bidang Bansos): 081386934338.
Kronologis
Dalam leaflet yang dibagikan DPP Himni dan diselipkan di buku acara,
dijelaskan mengenai kronologis pengusiran warga Nias tersebut. Juga ada
cuplikan foto kondisi rumah yang dibakar dan warga Nias di pengungsian.
Dijelaskan bahwa pada 1983, 43 kepala keluarga Nias membeli tanah di
atas gunung yang bisa dicapai dengan 3,5 jam perjalanan. Lalu mereka
bercocok tanam dan menjadi warga setempat dengan memiliki KTP daerah
itu.
Pada 2005, ketenangan mereka mulai terusik karena lahan yang sudah
dibeli itu dinyatakan sebagai wilayah hutan lindung. Warga asal Nias
tersebut diminta keluar dari lahan tempat tinggal mereka itu. Namun,
jaminan relokasi yang layak tidak mendapat titik temu dari pihak
berwenang.
Keadaan semakin sulit ketika tujuh desa mengajukan keberatan atas
keberadaan warga Nias di Tolang Jae, dan berbagai intimidasi dirasakan
setiap hari.
Pada Minggu, 22 Desember 2013, 2 unit rumah warga Nias di desa Tolang
Jae dibakar habis oleh warga setempat. Dan pada Senin, 23 Desember
2013, kembali delapan rumah warga Nias dibakar.
Setelah peristiwa tersebut, sebagian warga Nias masih tinggal di
desa. Sebagian bersembunyi di hutan dan sebagian mengungsi di gereja GBI
Padang Sidempuan.
Komnas HAM sendiri telah turun tangan mengatasi masalah ini. Para
pimpinan daerah setempat dan tokoh warga Nias, termasuk anggota DPR RI
asal Nias Yasonna Laoly telah turun tangan mencari solusi. Namun, sampai
saat ini belum ada titik temu untuk menyelesaikan konflik itu.
Sumber: NiasOnlineNet
Tabs
Pengunjung Seminggu Terakhir
LOWONGAN PEKERJAAN
Dibutuhkan Wartawan BeritaNias.Com
Silahkan Email Lamaran Anda
Email ke: kabarnias@gmail.com
Silahkan Email Lamaran Anda
CV Anda ke redaksi.
Email ke: kabarnias@gmail.com